Dalam menegakkan hukum dan keadilan, Baharuddin Lopa, jaksa yang hampir tidak punya rasa takut, kecuali kepada Allah dan RasulNya. Dia, teladan bagi orang-orang yang berani melawan arus kebobrokan serta pengaruh kapitalisme dan liberalisme dalam hukum. Sayang, suratan takdir memanggil Jaksa Agung ini tatkala rakyat membutuhkan keberaniannya. Tetapi dia telah meninggalkan warisan yang mulia untuk menegakkan keadilan. Dia mewariskan keberanian penegakan hukum tanpa pandang bulu bagi bangsanya.
Barlop, demikian pendekar hukum itu biasa dipanggil, lahir di rumah panggung berukuran kurang lebih 9 x 11 meter, di Desa Pambusuang, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, 27 Agustus 1935. Rumah itu sampai sekarang masih kelihatan sederhana untuk ukuran keluarga seorang mantan Menteri Kehakiman dan HAM dan Jaksa Agung. Di rumah yang sama juga lahir seorang mantan menteri, Basri Hasanuddin. Baharuddin Lopa dan Basri punya hubungan darah (sepupu).
Baharuddin Lopa lahir dari seorang ayah bernama Lopa dengan ibu bernama Samarinah.