Kamis, 05 Desember 2013

MAYJEN SALIM S. MENGGA ALATTAS


A). Profil

Lahir di Pambusuang, 62 tahun silam pada tanggal 24 Agustus 1951, Kampung Para Ulama dan Tokoh Nasional, seperti ulama tersohor KH. Muhammad Saleh dan KH. Muhammad Tahir Imam Lapeo, dan juga Prof. DR. Baharuddin Lopa, SH.


Salim S. Mengga adalah anak dari Kolonel Purnawirawan S. Mengga, yang merupakan Tokoh Militer dan Tokoh Pejuang di Tanah Mandar dan ibunya bernama Hj. Nyilang., putra kedua dari tiga bersaudara, yaitu:
Syarifah Asia S. Mengga (Almarhumah Istri Prof. DR. Umar Shihab, MA).
Ir. Aladin S. Mengga (Wakil Gubernur Sulawesi Barat).

Salim S. Mengga mempunyai 3 (tiga) orang anak dari hasil pernikahannya dengan Hj. Fatmawaty, sosok wanita yang sederhana dan murah senyum merupakan cucu tokoh terpandang dari daerah Bone Soppeng H. Beddu Solo. Yaitu:
  1. Mega Kamila
  2. Erfan Kamil
  3. Amira Kamila

Keluarga Salim S. Mengga Alattas

Darah pejuang yang mengalir deras diurat nadinya, karena ia adalah putra dari Kolonel S. Mengga, Tokoh Militer dan Tokoh Pejuang di Tanah Mandar ini serta “THE FOUNDING FATHER IN POLMAS Peletak Dasar Pembangunan di Polmas” dan Peraih PRASAMYA PURNA KARYA NUGRAHA.

S. Mengga sebagai Bupati Polmas (Sekarang Polman) periode 1980-1990, membuat jargon “Tarrare Di Allo Tammatindo Di Wongi, Mappikkirri Atuwoanna Paqbanua”. Usai jam kerja di kantor, pantang pulang ke rumah jabatan. Ia turun ke pelosok, ia mendengar keinginan rakyatnya dan memonitor pelaksanaan pembangunan yang dicanangkan yaitu tujuh prioritas pembangunan, yakni: Pertanian, Perkebunan (S. Mengga lah yang memperkenalkan Kakao di Polmas, termasuk Kelapa Hibryda), Perikanan, dan Tambak, Dunia Usaha (Perdagangan), Pengangkutan (transportasi), Komunikasi dan Pengembangan Industri Kecil (industri rakyat).

Berkat kerja keras dan senantiasa mengunjungi rakyatnya, maka pertumbuhan ekonomi Polmas saat itu naik rata-rata 5,67%, sedang income perkapita penduduk meningkat dari Rp.230.000 (diakhir Pelita III) menjadi Rp.385.000 sampai Rp.500.000 (diakhir Pelita IV).

Keberhasilan spektakuler itu ditandai dengan Kabupaten Polmas mendapatkan PRASAMYA PURNA KARYA NUGRAHA.

Peletakan dasar itulah, sehingga tidak heran jika Mayor Jenderal Salim S. Mengga begitu memahami dan mencintai daerah ini, maka panggilan nuraninya lebih besar untuk kembali dan membangun kampung halaman, Tanah Mandar tercinta, mengalahkan daya tarik kerier militer yang dimilikinya saat itu.

Ketaatan beragama, kewibawaan sikap mandiri dan merakyat, adalah perpaduan dari garis keturunan sang kakek (Bapak dan Ibu S. Mengga), bernama Sayyid Muhsin Al Attas dan neneknya Hj. Cilla, seorang bangsawan Mandar dari keturunan Arajang Balanipa ke-12 Pammarica. Sehingga Salim S. Mengga begitu fasih melantunkan ayat-ayat Al-Quran dan taat menjalankan ibadah shalat lima waktu, dibanyak tempat sering memberikan cerama-ceramah agama.

Khutbah Shalat IED di Simpang Lima Semarang Tahun 2005

Sikap merakyat dan rendah hati, itulah yang menonjol dalam sikap keseharian Salim S, Mengga, senantiasa mendengarkan keluh kesah para anak buah, serta bergaul dan bermasyarakat dimanapun dia bertugas.

Maka tidak heran disaat akan meninggalkan pos jabatannya di tempat tertentu (baik sebagai DanYot Kavaleri Ambarawa, Dandim Demak dll) sangat dielu-elukan dan di iringi oleh isak tangis para bawahan yang beliau tinggalkan.

Memimpin Latihan bersama Kavaleri se Asia

Bahkan ketika Salim S. Mengga menjabat Kasdam IV Diponegoro, para Ulama se-Jawa Tengah menghadap Panglima, meminta beliau untuk menduduki jabatan Pangdam IV Diponegoro, hal itu membuktikan bahwa Mayor Jenderal Salim S . mengga sangat disenangi oleh masyarakat Jawa Tengah khususnya para Kiyai disana, kerana beliau orang yang dianggap JUJUR DAN MERAKYAT.


B). Riwayat Pendidikan

  • SD : Tahun 1964
  • SMP : Tahun 1967
  • SMA : Tahun 1970

C). Riwayat Pendidikan Militer

  • AKABRI : Tahun 1974
  • SUSSAARCAB KAVALERI : Tahun 1975
  • SUSSPAHARSAT : tahun 1977
  • TARDANKI : Tahun 1979
  • TARKORBANTEM : Tahun 1981
  • SUSLAPA KAVALERI : Tahun 1984
  • SUSGUKIL : Tahun 1985
  • SESKOAD : Tahun 1990
  • SUSGATI SUSPOL : Tahun 1995
  • LEMHANAS : Tahun 2001

D). Riwayat Kepangkatan 

  • Letnan Dua  ; 01 12 1974 ; KEP/152/ABRI/1974
  • Letnan Satu ; 01 04 1977 ; SKEP/398/IV/1977
  • Kapten ; 01 10 1980 ; SKEP/649/X/1980
  • Mayor ; 01 04 1985 ; SKEP/420/V/1985
  • Letnan Kolonel ; 01 04 1991 ; SKEP/116/III/1991
  • Kolonel ; 01 04 1996 ; KEPRES NO.17/ABRI/1996
  • Brigadir Jenderal ; 15 03 2001 ; KEPRES RI NO.18/TNI/2001
  • Mayor Jendral ; 24 10 2003 ; SKEP Pang. TNI NO.SKEP/342/X/2003

E). Riwayat Jabatan

  • Dantor Denkaves DAM XIV Hasanuddin 01-07 1975 SKEP/546/VII/1975
  • Dantor IKI 101 Yonkav 10 DAM XIV Hasanuddin 01-10978 SKEP/183/X/1978
  • Dankima Yonkav 10 DAM XIV Hasanuddin 01-01 1981 SKEP/OL/I/1981
  • Kasi 4 Log Yonkav 10 DAM XIV Hasanuddin 01-06 1983 SKEP/232/VI/1983
  • Gumil Gol IV Pusdikkav 01-05 1984 SKEP/216/IV/1984
  • Kasi Trakor Dirbinsen Pussenkav 01-09 1985 SPIRIN/711/X/1985
  • Wadan Yonkav 2 Serbu DAM IV Diponegoro 01-01 1986 SKEP/199/III/1986
  • Kasdim 0711/REM/ 071 DAM IV Diponegoro 01-02 1984 SKEP/216/IV/1989
  • Gumil Gol V Pusdikkav 01-06 1990 SKEP/203/V/1990
  • Dan Yonkav 2 Serbu DAM IV Diponegoro 01-08 1991 SKEP/320/VIII/1991
  • Dandim 0716 Demak REM 073 DAM IV Diponegoro 12-06 1993 SPRIN/811/VI/1993
  • WAAS Sospol Kodam IV Diponegoro 01-10 1994 SKEP/390/X/1994
  • Assospol Kodam IV Diponegoro 06-12 1995 SKEP/462/XII/1995
  • Danrem 141/Toddopuli DAM VII Wirabuana 15-08 1997 SKEP/459/VII/1997
  • DAN Pussenkev 15-02 2001 SKEP/99/II/2001
  • Kasdam IV Diponegoro 01-02 2003 SKEP/30/II/2003
  • Wadan Kodiklat TNI AD 30-10 2003 SPRIN/1669/X/2003
  • Pangdam XVI Pattimura

F). Tanda Penghargaan

  • Satya Lencana Kesetiaan VIII TH
  • Satya Lencana Kesetiaan XVI TH
  • Satya Lencana Kesetiaan XXIV TH
  • Bintang Kartika Eka Paksi Nararya
  • Satya Lencana Dwidya Sistha
  • Bintang Yudha Dharma Nararya
Mayjen Salim S. Mengga bersama Ibu Megawati Soekarno Putri sedang mengamati latihan bersama Kavaleri se Asia Tenggara
Mayjen Salim S. Mengga sedang mempresentasekan format dan strategi pada latihan koordinasi Kavaleri di depan Megawati Soekarno Putri
Mayjen Salim S. Mengga bersama KASAD Ryamizad Riacudu pada RAKOR Mabes TNI - AD

G). Kecintaan Pada Daerah Mengalahkan Jabatan

NEKAD…!!! Kata sebagian besar kalangan. Bahkan banyak yang geleng-geleng kepala hamper tidak percaya…

Ketika Mayor Jenderal Salim S. Mengga mengambil LANGKAH TEGAS dengan rela meletakkan semua jabatannya sebagai PANGDAM XVI PATTIMURA maupun pada jabatan WADAN KODIKLAT TNI AD.

Sebagian besar kalangan menyayangkan langkah tersebut, karena karier militer beliau masih memungkinkan meraih pangkat TIGA BINTANG (LETNAN JENDERAL).

Ketika sebagian kalangan menanyakan kepada Mayor Jenderal Salim S. Mengga:
“Apa alasan yang mendasari kepulangan beliau untuk kembali ke tanah kelahirannya, sementara jabatan kerier militer masih begitu bersinar?”

Jawaban tegas beliau mengatakan:
“Justru panggilan nurani saya untuk kembali ke Provinsi Sulawesi Barat, karena daerah ini masih baru dan tidak memiliki apa-apa… Dengan segala kemampuan yang saya miliki, Insya Allah akan saya sumbangkan demi kemajuan daerah ini kedepan”

Niat dan Tekad beliau sangat mulia, namun sangat disayangkan beliau belum mendapat kesempatan.

Sekarang beliau adalah Ketua Umum Kerukunan Keluarga Mandar Sulawesi Barat (KKMSB) dan Anggota DPR-RI (mewakili daerah pemilihan Sulawesi Barat).

H). Prof. DR. H. Umar Shihab

Salim S. Mengga dimata seorang Prof. DR. H. Umar Shihab (Tokoh Nasional dan Ketua MUI di Jakarta):

Salim S. Mengga memiliki kewibawaan yang merakyat dan merupakan satu-satunya putra Mandar yang ditetapkan sebagai Pangdam di Indonesia (Pangdam XVI Pattimura). Dan dalam sikap hidup kesehariannya sangat tidak suka kehidupan yang glamour atau hura-hura.

Ada 5 hal yang menonjol pada diri Salim S, Mengga:
  1. Sederhana dan Merakyat, karena dimanapun dia berada selalu bergaul dan mendekati masyarakat di lingkungannya.
  2. Taat Beragama.
  3. Selalu mau belajar.
  4. Memiliki jiwa kebapakan dan mengayomi.
  5. Tegas dan bertanggung jawab terhadap amanah yang diemban.

##############################################

Tidak ada komentar:

Posting Komentar